1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KonflikIsrael

Relawan Kemanusiaan Asing Tewas dalam Serangan Udara di Gaza

2 April 2024

World Central Kitchen melaporkan tujuh stafnya terbunuh "dalam serangan IDF." Pasukan Pertahanan Israel mengatakan pihaknya "melakukan peninjauan menyeluruh" menyusul insiden tersebut.

https://p.dw.com/p/4eKCE
Bantuan untuk Gaza
Kapal bantuan telah mengirimkan makanan yang sangat dibutuhkan di Gaza utara dan tengahFoto: Petros Karadjias/AP Photo/picture alliance

World Central Kitchen (WCK) menyatakan Selasa (02/04), menghentikan operasinya setelah tujuh orang stafnya terbunuh, dalam apa yang mereka klaim sebagai "serangan udara terarah Israel" di Gaza tengah.  

Organisasi bantuan Spanyol itu mengkonfirmasi laporan dari kantor media Gaza yang dikelola Hamas  Senin (01/04) malam, dan merinci stafnya yang tewas dalam serangan udara Israel itu masing-masing berkewarganegaraan Australia, Polandia, Inggris, AS/Kanada dan warga Palestina.

WCK mengatakan, stafnya melakukan perjalanan menggunakan dua kendaraan lapis baja yang ditandai dengan logo WCK, dan sudah berkoordinasi dengan IDF ketika mereka meninggalakn gudang di Deir al-Balah.

Lambang LSM World Central Kitchen
World Central Kitchen mengatakan pihaknya mengetahui laporan bahwa anggota timnya terbunuh dan mengatakan relawan dan warga sipil "tidak boleh menjadi sasaran."Foto: Mohammed Saber/EPA

World Central Kitchen kecam penyalahgunaan makanan sebagai senjata

WCK, yang memberikan bantuan makanan dan menyiapkan makanan bagi mereka yang membutuhkan, merilis pernyataan singkat di platform media sosial X, sebelumnya Twitter.

"Kami mengetahui ada laporan anggota tim World Central Kitchen terbunuh dalam serangan IDF saat bekerja untuk mendukung upaya pengiriman makanan kemanusiaan kami di Gaza. Ini adalah sebuah tragedi. Pekerja bantuan kemanusiaan dan warga sipil tidak boleh menjadi target. Selamanya."

"Ini bukan hanya serangan terhadap WCK, ini adalah sebuah serangan terhadap organisasi kemanusiaaan, yang menunjukkan betapa gawatnya situasi, jika bahan makanan dijadikan senjata perang. Ini tidak bisa dimaafkan," kata Erin Gore, direktur eksekutif WCK.

Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam sebuah pernyataan mengatakan, mereka "melakukan peninjauan menyeluruh di tingkat tertinggi untuk memahami keadaan insiden tragis ini.”

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

"IDF melakukan upaya ekstensif untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan yang aman, dan telah bekerja sama dengan WCK dalam upaya penting mereka untuk menyediakan makanan dan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Gaza,” kata pernyataan militer tersebut.

Kementerian Luar Negeri Australia 'segera menyelidiki'

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengatakan kepada lembaga penyiaran publik ABC bahwa kementerian luar negeri "segera menyelidiki" laporan tersebut.

"Saya sangat prihatin dengan hilangnya nyawa yang terjadi di Gaza," katanya. "Pemerintahan saya mendukung gencatan senjata yang berkelanjutan, dengan menyerukan pembebasan sandera, dan di sana terlalu banyak nyawa warga tak berdosa baik Palestina maupun Israel yang hilang selama konflik Gaza Hamas."

Insiden itu terjadi pada hari pengiriman kedua bantuan makanan melalui laut tiba dekat Gaza, dalam armada yang diorganisir oleh WCK dan kelompok Open Arms dari Spanyol.

Warga Gaza Tenggelam Saat Mengambil Bantuan

Organisasi-organisasi tersebut mengirimkan hampir 400 ton makanan di tengah peringatan PBB bahwa kelaparan akan segera terjadi di wilayah utara Palestina.

Perang di Gaza dipicu setelah militan Hamas melancarkan serangan teror besar-besaran di Israel selatan pada 7 Oktober tahun lalu, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang.

Pemimpin Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan serangan militer dilancarkan.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan setidaknya 32.845 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dalam perang Israel-Hamas, dan 75.392 orang lainnya terluka.

rs/pkp/as  (Reuters, AP)