1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bagaimana Teknologi Cina Sokong Invasi Rusia di Ukraina

Frank Hofmann
15 Mei 2024

Cina menjelma menjadi pemasok terbesar komponen senjata di Rusia. Bersama Menteri Pertahanan Andrey Belousov, Rusia diyakini ingin menggenjot ekonomi perang dan menyiapkan konfrontasi jangka panjang melawan NATO.

https://p.dw.com/p/4fqEV
Vladimur Putin dan Xi Jinping
Presiden Rusia Vladimur Putin (ki.) dan Presiden Cina Xi Jinping (ka.)Foto: Reuters/A. Zemlianichenko

Dengan penunjukan ekonom Andrei Beloussov sebagai menteri pertahanan yang baru, Presiden Vladimir Putin melapangkan jalan bagi transformasi Rusia menuju ekonomi perang. Pada awal tahun 2023, Dewan Hubungan Luar Negeri Jerman, DGAP, menulis betapa dalam skenario terburuk, NATO hanya memiliki sisa waktu lima tahun untuk mengasah daya gertak demi mencegah kemungkinan serangan Rusia.

"Vladimir Putin hanya bisa hidup melalui perang ini,” kata Christian Mölling, kepala Pusat Keamanan dan Pertahanan DGAP, dalam sebuah wawancara dengan DW. "Dia membutuhkan perang karena telah menghimpun begitu banyak kekuatan yang tidak dapat menerima perdamaian."

Konfrontasi dengan NATO?

Persenjataan NATO berhubungan langsung dengan suplai senjata ke Ukraina dari 50 negara pendukung yang dipimpin oleh Amerika Serikat.

Wadah pemikir AS, Pusat Studi Strategis dan Internasional, CSIS, menyimpulkan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan April lalu bahwa "reformasi militer komprehensif  yang sedang berlangsung di Rusia” dalam perang melawan Ukraina menunjukkan, "Moskow mungkin sedang mempersiapkan konfrontasi jangka panjang dengan NATO dalam dua dekade mendatang. termasuk perang konvensional berskala besar."

Lembaga di Washington yang dikenal dekat dengan industri militer AS itu telah dua kali menyelidiki impor gelap industri senjata Rusia dan penghindaran sanksi Barat sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Russian glide bombs pose increasing threat in Ukraine

Kiat Rusia hindari sanksi Barat

Para peneliti menganalisis data publik untuk mendeteksi pergerakan barang ke Rusia, terutama terkait mikroelektronika untuk roket dan bom luncur. CSIS juga mengamati perdagangan mesin CNC, yaitu mesin yang dikendalikan komputer untuk pemrosesan logam.

Peralatan ini digunakan untuk membuat peluru artileri dan amunisi lainnya."Industri pertahanan Rusia telah menemukan cara untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan agar bisa meningkatkan produksi senjata,” kata analisis CSIS.

"Kremlin terus bergantung pada komponen asing yang diimpor melalui jaringan perantara yang kompleks. Cara ini terbukti ampuh dalam memasok militer Rusia di Ukraina.”

Menurut CSIS, Cina telah menjadi pemasok terbesar bagi industri pertahanan Rusia sejak musim semi 2023: "Hampir semua eksportir mikroelektronika terkemuka berbasis di Cina dan Hong Kong, dan satu perusahaan berbasis di Turki."

Lonjakan ekspor Cina pada Maret 2023

Ekspor produk mikroelektronika dari Cina ke Rusia melejit pada Maret 2023, bertepatan dengan kunjungan Presiden Xi Jinping yang menemui Presiden Vladimir Putin di Moskow.

"Impor mesin CNC Rusia dari perusahaan Cina, yang digunakan untuk memproduksi suku cadang presisi untuk berbagai sistem senjata mulai dari amunisi hingga pesawat terbang, juga meningkat tajam dalam beberapa bulan setelah pertemuan Maret 2023 antara Xi dan Putin,” tulis CSIS.

Dalam beberapa grafik, CSIS menunjukkan bahwa antara bulan Maret dan Juli 2023, perusahaan Cina dan Hong Kong memasok antara 200.000 dan 300.000 barang elektronik ke Rusia setiap bulannya.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Perlombaan produksi drone

Perbandingan menarik muncul dalam pengiriman drone dari Cina. "Rusia menerima setidaknya 14,5 juta dolar AS dalam pengiriman drone langsung dari perusahaan Cina, sementara Ukraina hanya menerima drone dan komponen senilai sekitar 200.000 dolar AS, sebagian besar berasal dari perantara Eropa,” menurut laporan CSIS.

Beberapa perusahaan asal Cina dan Hong Kong yang melakukan pengiriman ke Rusia juga disebut berbisnis dengan Ukraina. Jika perusahaan-perusahaan ini terkena sanksi UE atau AS, pembatasan perdagangan ujung-ujungnya dikhawatirkan juga dapat berdampak pada Ukraina.

Pada akhirnya, para peneliti AS menyimpulkan bahwa "sektor industri Rusia telah sepenuhnya bergantung pada Cina untuk peralatan mesin dan komponen yang penting untuk produksi pertahanan.”

Temuan ini konsisten dengan investigasi di Ukraina yang mengungkap asal usul komponen utama rudal, bom luncur atau drone Rusia.

"Sejak tahun lalu, Ukraina rajin mengidentifikasi perangkat elektronik buatan Cina pada senjata Rusia," kata pakar sanksi Ukraina Vladislav Vlasiuk dalam sebuah wawancara dengan DW.

Hambatan teknologi di Rusia

Berbeda dengan sebelum invasi ke Ukraina, Rusia kini memproduksi jenis amunisi dan senjata yang tidak memerlukan komponen berteknologi tinggi dari Barat, terutama bom luncur dan drone tempur Shahed yang aslinya berasal dari Iran.

Sejak awal tahun 2024, jet dan drone tempur Rusia semakin digdaya di ruang udara Ukraina yang kekurangan suplai peluru kendali dari Barat. Moskow mencoba menghujani Ukraina dengan peluru murah berjumlah massal yang dibuat dengan dukungan Cina, melawan rudal berteknologi tinggi Barat yang berjumlah sangat sedikit di Ukraina.

"Jika semua impor mikroelektronika ke Rusia dihentikan, mereka tidak akan mampu memproduksi senjata-senjata tersebut,” kata Vlasiuk.

Artinya industri pertahanan Rusia berhasil mengembangkan senjata dengan komponen yang lebih sederhana, yang sebagian besar bersumber dari Cina.

"Dalam hal in berupa komponen-komponen utama dan perangkat elektronik yang dibutuhkan Kremlin untuk mesin perangnya,” tulis lembaga think tank CSIS di Washington dalam analisisnya. 

"Kremlin telah beralih dari komponen militer berperforma tinggi yang dibuat khusus menjadi apa yang disebut komponen militer berfungsi ganda, yang dapat digunakan untuk tujuan sipil dan militer, atau bahkan mengalihfungsikan teknologi sipil," ujar Vasiuk, yang dengan kata lain, merujuk jenis komponen yang belum terkena sanksi senjata Barat.

rzn/as